Ciri-ciri geometris segitiga menjadikannya simbol visual yang unik. Ujung segitiga mengarah ke atas, membentuk bentuk "peringatan". Dibandingkan dengan tanda lingkaran atau persegi, segitiga lebih mendesak secara visual. Bentuk ini diyakini dalam psikologi visual dapat memicu respon perhatian yang kuat sehingga membuat pengemudi sadar akan bahaya dalam waktu singkat.
Desain warna dari tanda peringatan segitiga juga penting. Merah adalah warna tanda yang sangat mencolok dan menarik perhatian, dan biasanya dikaitkan dengan peringatan, urgensi, dan bahaya. Pada rambu lalu lintas, warna merah digunakan untuk menekankan perhatian dan peringatan, dan sangat kontras dengan warna hijau (untuk keselamatan) dan biru (untuk petunjuk informasi). Dengan menggunakan warna-warna cerah, segitiga peringatan dapat menonjol di berbagai lingkungan, terutama dalam kondisi minim cahaya atau cuaca buruk.
Posisi juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi efektivitas segitiga peringatan. Biasanya segitiga peringatan ditempatkan di lokasi kecelakaan, di depan penghalang jalan, atau di samping jalur untuk memastikan pengemudi dapat melihatnya pada jarak yang sesuai saat berkendara. Mekanisme peringatan dini ini memungkinkan pengemudi memiliki cukup waktu untuk bereaksi dan mengambil tindakan yang diperlukan seperti memperlambat, berhenti atau berpindah jalur untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Penerapan teknologi material reflektif pada segitiga peringatan semakin meningkatkan visibilitasnya di malam hari dan dalam kondisi visibilitas rendah. Segitiga peringatan modern menggunakan bahan yang sangat reflektif, yang dapat membuat informasi peringatan lebih menarik perhatian di malam hari dan dalam kondisi minim cahaya dengan bantuan lampu depan kendaraan. Kemajuan teknologi ini memastikan bahwa pengemudi dapat mewaspadai kemungkinan bahaya secara tepat waktu, baik siang maupun malam.
